Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berpisah Dengan Anak dan Istri

Inilah kisahku saat ini

Kehidupan terus berputar dan silih berganti
Kadang kita ada di atas, sesekali malah kita turun ke bawah
Hal itu lumrah dan biasa, selama masih ada anak dan istri di sisi kita
Namun bayangkan apabila saat kita berada dibawah dititik nadir yang menakutkan dan tanpa ada orang yang menemani disisi kita, orang yang paling terdekat dan yang paling kita sayangi ada disamping kita,
Orang itu adalah anak dan istri kita.

Alhamdulillah saya mengalaminya sekarang, tepatnya mengalaminya kembali, setelah 2 tahun lebih ini bersama anak dan istri dirumah di Jakarta, namun sekarang harus berpisah dengan anak dan istri, mereka sekarang berada di Cianjur, namun bukan kesedihan yang ingin saya ceritakan disini, lebih kepada renungan dan ungkapan rasa syukur yang dalam, apabila hidup kita selalu bersama istri dirumah.

Bayangkan, betapa bahagianya kita apabila setiap hari kita selalu menatap wajah anak dan istri kita saat kita pertama kali membuka mata kita, lihat senyum manis sang istri dan lihat celoteh ramai sang anak yang sedang belajar merangkai kata demi kata untuk menjadi sebuah kalimat, itu adalah kebahagiaan yang paling mahal yang saya rasakan.

ketika berangkat kerja berpamitan kepada istri dan anak, mencium lembut pipi dan keningnya, mendapatkan pelukan hangat anak yang lucu dan lambaian tangan kedua permata indah di rumah kita. Saat ini hal itu tidak ada lagi.

Bukan perpisahan yang kami rasakan namun rasa rindu yang membuncah di dalam dada yang saat ini aku rasakan, rindu dan kangen untuk dapat selalu memeluknya, mendengat suara indahnya, bermain dengan segala kelucuan dan kenakalannya.

Dengan jarak yang lumayan jauh ini, hanya bisa terobati oleh karya dari om Mark yaitu Facebook, ya FB lah yang bisa membuat jarak itu tidak terlalu jauh, dengannya saya bisa bertemu dan bertatap muka hanya lewat media dari dunia maya namun itu cukup membuat hati tenang dalam sementara, selanjutnya.... ya tentunya ingin bertemu secara nyata bukan secara maya...

Harapan dan doa di setiap sujud kusebut namanya... ku sebut dirinya, doa-doa terbaik selalu ada untuknya, mengalir dari mulut yang hina ini. keluar dari hati sanubari yang penuh dengan kerinduan, dan rasa cinta dan kasih sayang.

Sayang, perpisahan ini untuk sementara ya, karena ayah harus bertugas disini, namun tetap hati kita bersatu dan menyatu dalam cinta dan kerinduan.

Titip salam cinta dan sayang untuk mu Bidadari Surgaku, Asti Yuliawati dan jagoan kecilku Nur Muhammad Avicenna Lukman, semoga Allah memberkahi setiap harinya dan Allah berikan kesehatan yang sempurna untuk mereka, Bunda dan Kaka Ganteng.

Post a Comment for "Berpisah Dengan Anak dan Istri"