Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KONSEPSI PERANG TOTAL APA ITU ?

KONSEPSI PERANG TOTAL

Ageng commandoz
(Whei Ghou Zhien)


Maksud perang total dalam perang modern itu ada dua...

Konsep Dunia Barat bermakna penghancuran besar besaran dengan menggunakan senjata strategis dan taktis dalam skala besar.

Semakin hancur dan banyak korban lawan makin mudah kita menang.
Panglima yang bisa menghancurkan lawan itulah pemenang sejati.
Tokoh utama konsep ini antara lain strateeg Carl Von Clausevitch.

Sedangkan Konsep Dunia Timur sebaliknya. Maknanya adalah menggunakan segala macam cara untuk mengalahkan lawan sebisa mungkin tanpa menggunakan kekuatan bersenjata yang besar.

Konsepnya semakin sedikit lawan mati makin mudah kita menang.
Panglima yang brilian adalah mereka yang mampu bersiasat dan menghancurkan lawan tanpa perlu mengerahkan pasukan.

Tokoh utama dunia timur adalah strategi Tsun Tzu.
Konsepsi Perang Total, TKN Perang Total Menangkan Jokowi, Faktor dan Penyebab Kekalahan Jokowi

Di era modern Barat dan Timur mulai mengadopsi kedua pemikiran itu dalam strategi perang mereka. Tidak lagi bersifat monoton.

Itulah sebabnya kita bisa melihat penghancuran Irak secara besar besaran oleh Barat dalam Perang Teluk I dan II tapi didahului oleh operasi intelejen besar yang melibatkan Iran.

Konsep yang sama dilakukan oleh Barat dalam operasi penghancuran Arab Saudi menggunakan tangan Iran.

Kita juga melihat pola yang sama dalam penghancuran Afghanistan melalui operasi intelejen Pakistan.
Di sisi Timur kita lihat konsep penganeksasian Tibet oleh Cina melalui tipudaya kerjasama ekonomi dan pembantaian masal.

Nah sekarang kita coba membaca bagaimana maksud konsep perang total yang ramai diperbincangkan menjelang pertarungan Pilpres sekarang.

Saya fikir yang dia maksud adalah penggunaan semua kekuatan untuk mengalahkan lawan.

Itu berarti penggalangan seluruh kekuatan yang dimiliki seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya, agama, sosial, ideologi, budaya untuk mengalahkan lawan politik dan meraih kursi kepresidenan kembali.

Itu bisa juga berarti pengerahan kekuatan dan dukungan dari dalam dan luar negeri. Jangan kaget jika kita melihat campur tangan dan pergerakan negara asing, turut campur secara langsung dalam proses pilpres mendatang.

Nah jika kita cermati lebih jau kita akan melihat hal yang sangat menarik.

Jika ungkapan ini diucapkan dan ditekankan di awal awal "peperangan", maka itu bisa berarti mereka sudah memiliki kesiapan tinggi dan kejelasan konsep pemenangan.

Artinya persiapan mereka untuk memenangkan pilpres sudah cukup kuat.

Tapi jika diucapkan menjelang saat saat terakhir "pertempuran" maka ini bisa dipersepsikan sebagai sebuah kepanikan ketika proses perjuangan menunjukkan tanda tanda kekalahan.

Karena mereka mencium aroma kekalahan maka mereka akan membabibuta melakukan pergerakan demi memenangkan "peperangan" yang sebenarnya sulit mereka dapatkan.

Nah jika anda jeli mencermati tulisan ini dengan baik anda akan menyadari bahwa unsur hankam (pertahanan dan keamanan) belum akan digunakan.

Saya berharap justru pendekatan hankam ini tidak akan dan tidak boleh digunakan dalam pesta politik. Kekuatan senjata dan penghancuran masal jangan sampai digunakan dalam proses politik.

Jika unsur / isu hankam dimainkan maka akan menimbulkan efek negatif jatuhnya korban tak berdosa dan bahkan bisa menghancurkan kesatuan dan persatuan negara.

Sesuatu yang justru diinginkan oleh negara negara asing menimpa kita. Saya kira hal inipun (seharusnya) sudah difikirkan mendalam oleh mereka yang hendak menjalankan konsep perang total itu.

Bukankah menjaga keutuhan negara dan membela rakyat adalah wujud tindakan Pancasilais yang selama ini didengung dengungkan?

Semoga kondisi tetap aman dan kondusif. 

Semoga presiden mendatang lebih baik, lebih mampu menjaga dan memperjuangkan kehormatan kepentingan nasional kita diatas kepentingan partai dan elit politik. Apalagi dibawah kepentingan nasional negara asing lain.

Post a Comment for "KONSEPSI PERANG TOTAL APA ITU ?"